TEORI DAN PRAKTEK SISTEM KEUANGAN BERLANDASKAN SYARIAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian antara teori dan praktik sistem keuangan berlandaskan syariah di lembaga keuangan syariah di Indonesia. Sistem keuangan syariah merupakan sistem yang dibangun atas dasar prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba, gharar, dan maisir, serta penerapan akad-akad yang mencerminkan keadilan, transparansi, dan kemitraan dalam kegiatan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus pada tiga lembaga keuangan syariah, yaitu Bank Syariah A, Koperasi Syariah B, dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah C. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum lembaga-lembaga tersebut telah mengadopsi prinsip-prinsip syariah dalam struktur produk dan proses operasionalnya. Namun, ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. Misalnya, akad murabahah lebih banyak digunakan daripada akad mudharabah atau musyarakah, karena memberikan kepastian margin dan dianggap lebih rendah
risiko. Dalam praktiknya, penerapan akad sering kali tidak sesuai dengan ketentuan teoritis syariah. Selain itu, peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) di beberapa lembaga masih bersifat formalitas dan belum optimal dalam menjalankan fungsi pengawasan. Tingkat pemahaman nasabah terhadap akad dan prinsip syariah juga masih rendah, sehingga transaksi syariah belum sepenuhnya dilakukan secara sadar dan berdasarkan literasi yang memadai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat kemajuan dalam penerapan sistem keuangan
syariah, masih dibutuhkan pembenahan dari sisi kelembagaan, pengawasan syariah, literasi nasabah, serta penguatan regulasi dan pedoman teknis. Penyesuaian antara teori dan praktik menjadi kunci penting bagi terwujudnya sistem keuangan syariah yang ideal dan berkelanjutan.

Kata kunci: sistem keuangan syariah, akad, praktik, teori, kepatuhan syariah